Rektor UIN Walisongo Memberikan Beasiswa 10 Wisudawan Terbaik

Semarang Rektor Universitas Islam Negeri Walisongo, Prof Dr Muhibbin MAg memberikan beasiswa kepada 10 wisudawan berprestasi untuk melanjutkan kuliah. Sejak dulu UIN Walisongo menyediakan beasiswa kepada wisudawan yang cumlaude membebaskan biaya kulaih sampai lulus. Kita juga akan upayakan beasiswa yang lainnya juga seperti beasiswa LPDP atau beasiswa dari Kemenag Pusat,” ungkapnya seusai mewisuda 898 Wisudawan pada Kamis, (28/1) di aula 2 kampus 3.

Muhibbin menegaskan bahwa wisudawan yang terbaik nanti kita harapkan fokus pada bahasa asing, nanti jika lulus S2 akan kita kirim S3 ke luar negeri. Kalau yang bahasa inggrisnya yang bagus, kita kirim ke barat, jika bahasa arabnya yang bagus kita kirim beasiswa ke timur tengah.

Pada periode Januari 2016, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang meluluskan 898 orang wisudawan, terdiri dari 2 orang Diploma 3 (D.3) Perbankan Syariah, 862 orang Sarjana (S.1), 27 orang Magister (S.2) dan 7 orang Doktor (S.3).

Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr Musahadi MAg menambahkan dalam sambutannya bahwa 898 wisudawan itu terdiri dari 72 orang sarjana Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 86 sarjana Fakultas Syari’ah dan Hukum, 515 sarjana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 72 sarjana Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, 73 sarjana dan 2 orang diploma 3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, 42 sarjana Fakultas Sains dan Teknologi dan 27 Magister serta 7 Doktor.

Nur Fatimah Terbaik IPK 3,93

Nur Fatimah meraih cumlaude dengan indeks prestasi 3,93 di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo.

Mukhari (47) ayah nur Fatimah tidak menyangka putri kedua saya ini bisa menjadi yang terbaik dari 898 wisudawan. saya menangis dan bangga sekali anak kami bisa mendapat beasiswa S2 dari pak Rektor, ujarnya sambil terharu seusai prosesi wisuda pada Kamis, (28/1) di Aula Kampus 3 UIN Walisongo.

Ibunda Nur Fatimah yang bernama Suwanti juga bekerja sebagai buruh PRT bersih-bersih di rumah tetangga dengan gaji 250 ribu sebulan. Sementara penghasilan ayahnya 450 ribu sebulan. jadi kira-kira saya sehari mendapatkan uang Rp.13.500. sebagai buruh tani saya tetep bangga, karena anak saya bisa sekolah sampai ke universitas, bahkan bisa melanjutkan sampai ke jenjang yang lebih tinggi.

Fatimah Dara kelahiran Batang 11 Juni 1993 ini mengambil judul skripsi Produksi Film Dokumenter Religius Bukan Seperti Miskin Tidak Seperti Kaya. Selain pintar di kuliah ia juga banyak mengikuti organisasi kampus, diantaranya Lembaga Pers Mahasiswa MISSI, UKM Walisongo TV, Radio Mitra Berdakwah dan Solawat (MBS) Dakwah.

Semua itu bisa diraih jika kita pandai memanajemen waktu belajar kita. saya mengatur jadwal kuliah dengan aktifis di buku catatan harian saya. Kalau subuh belajar untuk mata kuliah yang nanati akan diajarkan, kalau malam buat belajar organisasi seperti menulis, ungkap Fatimah

 

sumber : http://walisongo.ac.id/