(Semarang,14/11) Bertempat di Aula 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, Galeri Investasi FEBI UIN Walisongo bersama dengan Kelompok Studi Pasar Modal Menyelenggarakan kegiatan seminar nasional, Upacara pembukaan seminar pasar modal syariah yang berjudul “INVESTION” ini di mulai pada pukul 09.00 WIB oleh MC Fikri Dila Putra dan Winda Putri Mustika. Upacara pembukaan ini meliputi : 1. Pembukaan, 2. Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh Meidiana Pramesinta serta diiringi instrument lagu Indonesia Raya, 3. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Akmal Nur Abadi dan dilanjutkan sambutan-sambutan, sambutan pertama disampaiakan oleh Ketua Panitia seminar yaitu Khoirul Jihad dilanjutkan Sambutan Ketua KSPM Walisongo yaitu Maftukh Nur Fahmi berikutnya Sambutan Kepala Galeri BEI Walisongo yaitu Dr. Ari Kristin,M.Si. dan yang terakhir Sambutan dari Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang diwakili oleh Bapak Dr.H.Ali Murtadho,M.Ag sekaligus membuka acara seminar pada hari ini. Setelah pembukaan acara maka selanjutnya acara ditutup dengan do’a oleh saudara Shohib Afham.
Pada kegiatan seminar ini Moderator membacakan CV pemateri serta mengundang ketiga pemateri untuk memasuki panggung acara. Pemateri memasuki panggung acara dengan diiringi seni tari semarangan yang dipersembahkan oleh UKM KOIN FEBI UIN Walisongo . Selanjutnya moderator membuka acara dengan menampilkan sebuah video kepada para audiens. Video tersebut bercerita tentang kisah seorang tokoh yang memiliki sifat konsumtif dalam kehidupannya, dan pada akhirnya sang tokoh memiliki masalah finansial karena sifat konsumtifnya tersebut. Seusai pemutaran video, moderator mempersilahkan pemateri pertama, Bapak Fanny Rifqi El-Fuad untuk memaparkan materi yang akan disampaikan. Materi yang disampaikan yaitu tentang gaya konsumtif masyarakat Indonesia. Materi disampaikan dengan penuh keluwesan oleh pemateri sehingga dapat menguasai audiens. Materi disampaikan mulai pukul 10.33 s/d 11.00WIB.
Selanjutnya pemateri kedua yaitu Asep Muhammad Saepul Islam atau lebih akrabnya disapa dengan panggilan MANG AMSI. Sama seperti sebelumnya, materi kedua juga diawali dengan pemutaran video. Namun, video yang kedua ini berbeda dengan video yang sebelumnya. Video yang kedua yaitu mengisahkan seorang Melati (sahabat mawar) yang memberikan saran/solusi tentang permasalahan Mawar mengenai problem finansialnya. Solusi yang diberikan Melati kepada Mawar yaitu disarankan untuk mengurangi konsumsi dan memanfaatkan uangnya untuk berinvestasi di pasar modal. Dalam presentasinya, Mang Amsi menyajikan data pengguna internet pada tahun 2017 didominasi 55% oleh generasi millennial. Dizaman millennial yang semakin canggih ini, masyarakat lebih sering menggunakan internet untuk berbelanja, daripada untuk berinvestasi. Mang Amsi pun memberikan pencerahan tentang betapa pentingnya berinvestasi. Bahkan beliau menyajikan ayat dan hadist tentang berinvestasi yaitu QS. Yusuf ayat 47. Tak hanya itu, Mang Amsi pun memberikan pengarahan kapan harus mulai berinvestasi? Investasi harus dimulai as soon as possible, sesegera mungkin saat kita memiliki harta yang lebih, maka harus menyisihkan hartanya untuk berinvestasi, karena investasi tidak hanya ditujukan untuk kebutuhan sekarang, namun untuk dipersiapkan dimasa yang akan datang. Selarik kalimat yang diucapkan beliau “Investasi itu tentang bersahabat dengan waktu, berinvestasilah sesegera mungkin, karena waktu tidak akan pernah bisa kita ulang lagi, berbeda dengan tujuan dan instrument”
Seusai pemaparan dari Mang Amsi, Kemudian dilanjutkan presentasi oleh pemateri yang terakhir yaitu Frisca Devi Choirina. Perempuan berumur 26 tahun ini adalah Founder Investor Saham Pemula Community dan seorang penulis buku “Yuk Nabung Saham Pemula”. Bukunya bisa diperoleh di gramedia seluruh Indonesia. Pada awalnya, beliau menceritakan sejarah untuk mau terjun kedalam dunia pasar modal. Beliau mencurahkan isi hatinya bahwa beliau mulai belajar pasar modal pada tahun 2010. Berasal dari rasa ketertarikan beliau terhadap dunia pasar modal, pada tahun 2010 beliau berinisiatif belajar pasar modal secara otodidak, yaitu dengan mengikuti acara-acara yang berkaitan dengan pasar modal dan membaca buku tentang pasar modal. Kata beliau, beliau termasuk orang yang lamban untuk masuk kedunia pasar modal, karena beliau butuh waktu 2 tahun lebih untuk mendalami pasar modal. Padahal dizaman sekarang, hanya dengan hitungan jam kita bisa langsung bisa bermain transaksi di pasar modal. Di era modern sekarng ini, masih banyak orang yang beranggapan bahwa berinvestasi dipasar modal hukumnya haram. Namun statement tersebut dipatahkan oleh bukti adanya 3 orang pengantin yang menggunakan saham sebagai mahar dalam pernikahan mereka. Hal ini membuktikan bahwa saham bukanlah transaksi yang haram. Beliau mengatakan peluang untuk masuk pasar modal di Indonesia sangatlah besar, jika dibandingkan dengan Negara-negara lain, seperti Amerika, China, Jerman, dll. Mengapa demikian? Karena Indonesia masih dianggap sebagai Negara berkembang. Harga saham-saham yang ada di Indonesia masih tergolong murah. Berbeda dengan Negara lain yang harga sahamnya bisa mencapai 4 milyar lebih. Maka tak heran bahwa investor asing banyak menguasai pasar modal di Indonesia. Maka dari itu, sebagai investor lokal, kita harus menggencarakan investasi kepada masyarakat Indonesia agar bisa bersaing dengan investor asing.