Semarang Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo kembali menekankan pentingnya publikasi jurnal internasional. Upaya untuk meningkatkan mutu penulisan itu dilakukan melalui Pelatihan Menulis Jurnal Internasional di Auditorium Pascasarjana, Senin (8/6/2015). Ada 70 dosen yang dilibatkan dalam pelatihan yang dibimbing dua Dosen Universitas Queensland Australia, Prof Robert Hampson dan Krisantini PhD.
Banyak potensi yang dimiliki oleh dosen UIN Walisongo dalam berbagai disiplin ilmua tegas Robert. Potensi itu, lanjutnya, tidak perlu disia-siakan dan harus dilanjutkan dengan menulis karya tulis baik nasional maupun internasional. Tulisan yang baik menurutnya tidak perlu hanya menjadi angan-angan, tapi langsung ditulis. Dalam rangka membuat publikasi bisa dibaca oleh dunia, maka jurnal internasional itulah tempat yang paling tepat untuk para dosen tegas Robert.
Senada dengan itu, Kristanti PhD menekankan pentingnya dosen UIN Walisongo untuk berani mencoba menulis. Apalagi sebagian dosen UIN sudah pernah dilatih di Australia tegas Kristanti. Kesuksesan dosen menembus jurnal internasional itu bukan hanya menjadi impian tapi harus diwujudkan dengan nyata. Universitas Queensland sudah menandatangai MoU dengan UIN dan ikut bertanggungjawab peningkatan mutu tulisan dosen UIN ini ungkapnya.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Dr H Sholihan MAg menyebutkan kegiatan ini sebagai tindak lanjut kerjasama UIN dengan Universitas Queensland Australia. “Hadirnya dua dosen Universitas Queensland ini merupakan bukti keseriusan mereka mengawal mutu tulisan dosen UIN hingga layak dimuat jurnal internasional imbuh doktor Filsafat Islam ini.
Universitas Queensland secara bertahap akan melaksakan kerjasama sejumlah pelatihan di UIN, penelitian kerjasama dan penulisan jurnal internasional secara terpadua imbuh Sholihan. Salah satu bukti yang sudah nyata, dosen biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo bersama dengan dosen Universitas Queensland sudah dimuat di jurnal ilmiah. Dari tulisan jurnal itu ditindaklanjuti dengan presentasi di Birmingham University Inggris.