NGALIYAN- Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mendapat kepercayaan menyelenggarakan tempat ujian tertulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) selain di Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), dan Universitas Negeri Tidar Magelang.
Dari jumlah 33.868 peserta ujian tertulis SBMPTN dengan tiga kelompok besar yakni Sosial dan Humaniora (Soshum), Sain dan Tekknologi (Saintek) dan Campuran. Sementara, UIN Walisongo menjadi tempat penyelanggaraan bagi peserta yang memilih kelompok campuran.
Sehingga, dalam tes tertulis kali ini, ada sebanyak sebanyak 4392 peserta mengikuti ujian SBMPTN di UIN Walisongo ujar Wakil Rektor 1 UIN Walisongo Dr. H. Musahadi, M.Ag kepada Wawasan, seusai melakukan peninjauan dilapangan, Selasa (9/6).
Ia mengatakan, penyelanggaraan tes tertulis yang digelar serentak ini, UIN Walisongo juga dibantu oleh lingkungan pendidikan lainnya disekitar kampus sebagai tempat penyelenggaraan tes tertulis seperti di SMP N 18 Semarang, SMP N 16 Semarang, SMA N 7 Semarang dan lainnya.
Hal ini bertujuan, agar pelaksaan ini bisa dilakukan dengan serentak karena kapasitas ruangan kampus tidak memenuhi jumlah peserta yang mengikuti tes tertulis tersebut, imbuhnya.
Soal Lebih Banyak
Musahadi mengatakan, untuk peserta tes terlulis kelompok campuran ini, peserta lebih banyak mengerjakan soal dari pada kelompok Soshum dan Saintek dari panitia. Sebab, soal-soal campuran yang dikerjakan paserta kelompok campuran ini lebih banyak yakni mengerjakan soal tentang potensi kemapuan dasar Soshum dan kemampuan dasar Saintek.
Sehingga, pelaksanaan tes terlulis di UIN Walisongo selesai lebih lama yakni dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB, ujarnya.
Dirinya menghimbau kepada calon peserta masuk perguruan tinggi negeri, ketika memilih jurusan yang dipilih harus jeli. Jangan sampai pilihan yang dipilih meleset sehingga mencul kekecewaaan. Misalkan saja pintar dalam memilih tingkat ketatanannya, dalam arti bisa melihat jurusan mana yang peserta minatnya tinggi, sedang maupu rendah.
Sebab, seleksi masuk perguruan tinggi negeri proses seleksinya sangat sulit, maka bagi calon peserta ingin kuliah diperguruan tinggi bisa memilih jurusan-jurusan tingkat minatnya sedang maupun rendah sehingga tingkat masuk di perguruan tinggi lebih besar dari pada memilih jurusan yang minat peserta tinggi, ungkapnya.