Semarang- Prodi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Isam (FEBI) UIN Walisongo Semarang mengadakan workshop series dengan tema “Percepatan Lulusan Berkualitas, Prodi S1 Ekonomi Islam FEBI UIN Walisongo Semarang.” Acara dilaksanakan menggunakan media Zoom Meeting dan diikuti 122 peserta. Kamis, (14/01/2021)
Workshop dihadiri oleh empat pemateri yaitu Fita Nurotul Faizah selaku Dosen FEBI, Ahmad Furqon selaku sekretaris jurusan S2 Ekonomi Syariah, Nurudin selaku Sekretasi jurusan S1 Ekonomi Islam, dan Ade Yusuf Mujaddid selaku Ketua Prodi Ekonomi Islam.
Kepala Jurusan Ekonomi Islam, Ade Yusuf Mujaddid mengungkapkan tujuan workshop ini yakni meningkatkan kualitas karya ilmiah mahasiswa dalam penyelesaian studi tepat waktu.
“Workshop ini berguna bagi mahasiswa dalam menyelesaikan studi tepat waktu yang merupakan target yang ingin kita capai dan target itu harus berkualitas dan mendapatkan hasil yang mandiri independen serta menjadi inovasi baru,” terang Ade Yusuf Mujaddid, Kajur Ekonomi Islam.
Menurut Wakil Dekan II FEBI, Choirul Anwar, “Workshop ini membantu mahasiswa untuk mempertajam persoalan studi akhir yang selalu menjadi permasalahan setiap tahunnya sehingga acara ini dapat memecahkan problem.”
Narasumber I yaitu Fita Nurotul Faizah selaku Dosen FEBI, memaparkan terkait teknik penulisan dan permasalahan yang sering terjadi pada mahasiswa dalam menulis skripsi.
“Skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai, judul skripsi harus merefleksikan ide harus singkat dan jelas agar penelitian bisa fokus serta dalam pembuatan motto harus yang relevan memiliki keselarasan dengan tema skripsi, itulah kesalahan yang sering terjadi pada mahasiswa,”ujar Fita, Dosen FEBI.
Selanjutnya pada narasumber II yaitu Ahmad Furqon selaku Dosen FEBI, menjelaskan isu-isu kontemporer ekonomi islam bahwa dalam mencari tema perlu melihat fenomena sekitar.
“Agar penelitian kita bisa dapat Novelty (kebaharuan) atau temuan baru perlunya melihat fenomena sekitar apa yang terjadi, kuncinya rajinlah mengakses situs-situs atau media-media ataupun jurnal dari lembaga-lembaga yang membuat kebijakan dan ikut jadi follower situs lembaga ekonomi ,”ungkap Ahmad Furqon, Dosen FEBI.
Narasumber III yaitu Nurudin selaku Sekretaris jurusan Ekonomi Islam, menjelaskan terkait Fenomena Gap dan Research Gap penelitian. Mengungkapkan bahwa, “ Gap atau kesenjangan paing penting dalam penelitian. Karena jika tidak ada Gapnya maka tidak ada gunanya penelitian tersebut, Gap juga harus berbasis data bukan hanya bersumber dari asumsi belaka.”