Sabtu (01/05/2021), UKM JQH El-Febi’s mengadakan Seminar Al-Qur’an dalam rangka memperingati Nuzulul Qur’an yang jatuh pada 17 Ramadhan 1442 H, dengan tema Meresapi keagungan Al-Qur’an melalui pengelolaan Qiro’at Aasyrah.
Acara ini dimulai sekitar pukul 09:30 WIB yang diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh saudara Awisni, kemudian dilanjutkan dengan sambutan ketua panitia oleh saudara Sikri Abdullah dan dilanjutkan sambutan Wakil Dekan 3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam oleh Sekhu. Sementara, untuk acara inti diisi oleh Ustadz H. Ahmad Aniq Munir sebagai narasumber.
Syukur Abdillah, mahasiswa Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah dan Hukum selaku ketua panitia menyampaikan satu pesan menarik terkait berfikir ideologi, “Semoga acara ini berjalan dengan lancar dan tentunya dengan seminar ini insya Allah kita akan mendapatkan wawasan dan mendapatkan pahala, berfikir ideologis, berwawasan politis, bertindak aktif dengan teknis-teknis, menyiapkan sinyal dengan baik, simak materi dengan dengan baik, dan jangan sampai salah paham”, pungkasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya wakil Dekan 3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sekaligus ketua takmir musholla FEBI, Saekhu mengapresiasi adanya seminar Al Qur’an ini dan beliau juga mengatakan bahwa ini baru pertama kalinya UKM FEBI berkalaborasi dengan ta’mir Musholla. Harapan beliau kedepan semoga semua UKM FEBI dapat berkalaborasi satu sama lainnya.
“Saya merasa bangga sekali dengan adanya acara seminar kali ini, mudah-mudahan saja dengan seminar Al-Qur’an kali ini akan menjadikan sebuah awal yang baru untuk kalaborasi lagi antara JQH, Takmir Musholla dan UKM lainnya yang ada disekitar FEBI. Saya yakin JQH ini menjadi salah satu UKM yang sudah memberikan yang terbaik untuk kemajuan FEBI, kemajuan UIN Walisongo dan memberikan ciri khas tersendiri bagi mahasiswa-mahasiswa FEBI”, ungkapnya.
Mengenai materi yang diasampaikan oleh Ustadz H. Ahmad Aniq Munir sebagai narasumber, beliau mengatakan, “Inlah salah satu kehebatan Al-Qur’an yang mana Alah SWT menurunkan Al-Qur’an tidak hanya satu bacaan akan tetapi bermacam-macam yang salah satu tujuannya adalah untuk memudahkan Al-Qur’an itu di pelajari dan di pahami oleh para sahabat maupun umat islam.” Ungkapnya.
Sambung beliau “Yang dinamakan Qiraat itu adalah ilmu yang memepelajari perbedaan-perbedaan yang perbedaan tersebut dinisbatkan kepada penukilnya”.
“Yang penting untuk kita hayati perbedaan Al-Qur’an yang tersambung mulai dari Rasulullah hingga sekarang, ini yang menjadi keshalihan sekaligus keagungan al-quran, karna pada hakikatnya kita tidak hanya untuk balajar dan membaca Al-Qur’an akan tetapi harus kita menghayati dan meresapi perbedaan-perbedaan yang ada dalam Al-Qur’an, hingga saat ini kita melihat macam-macam perbedaan, dan perbedaan itu merupakan perbedaan yang benar. sekaligus menjadi keagungan Al-Qur’an”.
Sebelum mengakhiri, beliau mengatakan tidak ada kitab yang bacaannya beraneka ragam dan telah bertahan lebih dari 10 abad selain Al-Qur’an. Semua orang sepakat dan bahkan sejarawan muslim pun mengakui bahwa ini berasal dari Rasulullah SAW asli dan mereka mengakuinya.