Perkembangan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan manusia semakin pesat. Digitalisasi sampai artifical intelligence atau kecerdasan buatan telah menguasai hampir semua elemen masyarakat, salah satunya mahasiswa.
Dalam rangka Memperingati Hari Pendidikan Nasional, Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (DEMA FEBI) UIN Walisongo Semarang mengadakan Seminar Nasional yang dilaksanakan di Gedung Theater Isdb Soshum UIN Walisongo Semarang pada Senin (23/5/2022). Acara ini mengusung tema ”Optimalisasi peran pendidikan dalam Menyongsong kreativitas anak bangsa di era 5.0” Mendatangkan narasumber yang expert di bidangnya, sebagai upaya mendorong mahasiswa dalam mengeksistensikan kemajuan pendidikan di Indonesia yang didorong dengan perkembangan teknologi yang sangat canggih dan penuh inovasi. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Mahasiswa berbagai fakultas yang ada di UIN Walisongo sekaligus Perwakilan Ormawa dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) beserta jajaran Staf Akademisi FEBI UIN Walisongo Semarang.
Seminar ini memunculkan harapan agar manfaatnya kembali pada diri mahasiswa itu sendiri. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Saekhu selaku Wakil Dekan 3 FEBI.
“Pendidikan memegang peranan penting dalam menyongsong kreativitas mahasiswa di era society 5.0 agar kita memiliki bekal untuk memajukan kecerdasan dalam berpendidikan. Era Society 5.0 ini tentunya menempatkan manusia salah satunya mahasiswa sebagai komponen utamanya. Jadi, dengan adanya Seminar yang bertemakan peran pendidikan di era society 5.0 ini dapat menyongsong mahasiswa untuk memiliki mindset atau pola pikir yang kreativ karena prasyarat kompetensi di abad ke-21 berfokus pada kemampuan yang kritis,”ungkapnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Suyanta menyampaikan bahwa kita sebagai mahasiswa sebagai objek sekaligus komponen utama di Era Society 5.0.
Beliau menjelaskan, di Era Society 5.0 mempersyaratkan 3 kemampuan utama yang perlu kita miliki setiap individu, yaitu : Creativity, Critical Thinking. Communication and collaboration.
“SDM Indonesia harus memiliki keterampilan dasar teknologi dan pola pikir yang kreatif, karena nantinya di abad ke-21 akan memfokuskan pada kemampuan kreativitas, karakter yang baik, kecerdasan yang berkompeten sehingga kita harus dipersiapkan mulai sekarang,”ujar Suyanta saat menyampaikan materi.
Suyanta juga menerangkan, pendidikan memegang peranan penting dalam menyongsong smart society 5.0. Pendidikan bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas, berkarakter dan manusiawi. Dia menjelaskan, terdapat empat kompetensi wajib dalam pembelajaran, yaitu knowledge, skills, attitude dan value. Knowledge dan skill berhubungan erat dengan kompetensi siswa, sedangkan attitude dan value berkaitan dengan pembentukan karakter mahasiswa.
“Empat kompetensi ini harus dikuasai oleh mahasiswa melalui interaksi yang dia dapatkan dalam kehidupannya, baik di kampus, maupun di rumah (dengan orang tua dan keluarga), serta di lingkungannya,” tutur Suyanta.
Penyampaian materi tersebut tentunya selaras dengan harapan Indonesia emas di tahun 2045 yang akan kita kuasai dan genggam bersama.