FEBI Merintis Penggunaan Energi Terbarukan untuk penerangan taman kampus

Isu tentang pemanasan global dan perubahan iklim menjadi tantangan Bersama bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia.  Fenomena tersebut (pemanasan global dan perubahan iklim) disebabkan oleh tingginya emisi karbon dioksida (CO2) akibat dari penggunaan sumber energi fosil. Oleh karena itu kebutuhan untuk menggunakan energi alternatif atau energi terbarukan adalah kebutuhan yang sangat mendesak untuk dilakukan.

Pemerintah Indonesia menargetkan penetrasi energi terbarukan meningkat menjadi minimum 23% di tahun 2025 sebagaimana tertuang di dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Sementara itu, berdasarkan Outlook Energi Indonesia tahun 2018, hanya 11% total energi primer Indonesia yang dipenuhi oleh energi terbarukan di tahun 2016. Hal tersebut masih jauh jika dibandingkan dengan batu bara, minyak dan gas yang masing-masing berkontribusi sebesar 30%, 38% dan 22% terhadap total energi primer Indonesia di tahun 2016.

Penggunaan energi terbarukan sudah harus menjadi kesadaran bersama warga bangsa. Dalam kontek ini, kampus sebagai centre of excellence memiliki peran strategis dalam rangka mempelopori dan mempromosikan dan penggunaan energi terbarukan. Oleh karena itulah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo mulai mengenalkan atau rintisan penggunaan energi terbarukan dalam bentuk energi panas matahari untuk penerangan dengan menggunakan teknologi sollar-cell. Untuk sementara ini energi alternatif tersebut digunakan untuk penerangan taman kampus.