Di awal tahun 2015 ini, Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Walisongo mendapat surprise dengan turunnya ijin operasional 2 prodi baru yakni Prodi Akuntansi Syariah (S.1) dan Prodi Perbankan Syariah (S.1). Melalui surat Direktur Jenderal Pendiditan Islam Kementerian Agama RI nomor 452 tahun 2015 tertanggal 23 Januari 2015 ini, 2 prodi baru tersebut secara resmi dibuka.
Menurut wakil Rektor 1 bidang akademik, Dr. Musahadi, MA., dua prodi ini bisa mengikuti proses seleksi penerimaan mahasiswa baru SNM-PTN dan SBM-PTN yang akan dilaksanakan serempak tahun 2015 ini. Musahadi yakin prodi ini akan banyak peminat baik dari lulusan SMA/SMK maupun MA. Hal ini didasari oleh banyaknya pinat prodi Ekonomi Islam yang sudah ada di Fakultas Ekonomi Bisnis Islam UIN Walisong pada tahun lalu.
Persiapan pembukaan prodi ini sudah jauh hari dipersiapkan baik sarana maupun SDM dosen yang akan memperkuat kompetemnsi prodi-prodi di lingkungan FEBI UIN Walisongo Semarang. Dekan FEBI, Dr. Imam Yahya, M.Ag. menyampaikan bahwa tahun 2014 FEBI telah menerima dosen PNS sebanyak 15 orang dosen yang terdiri dari Magister Akuntansi, Manajemen, Ekonomi Islam, serta Magister dan Doktor Hukum Islam atau Fiqih.
Hingga tahun ini mahasiswa FEBi yang aktif ada sebanyak 1612 mahasiswi. Dan tahun ini menurut Imam Yahya, FEBI akan menerima 480 mahasiswa baru dan empat prodi yang sudah ada. Diharapkan bertambahnya mahasiswa FEBI merupakan bentuk kepercayaan masyarakat terhadap UIN Walisongo Semarang.
Konversi ke Universitas Islam Negeri Walisongo menuntut banyak hal, di antaranya tuntutan agar para alumni bisa berdaya saing di dunia kerja secara nasional. Pendampinga para dosen terhadap kompetensi mahasiswa menjadi focus utama dalam proses alih fungsi ke Universitas Islam Negeri.
Salah satu penambahan sarana prasarana akademik yang akan dibangun UIN Walsiongo antara lain adalah laboratorium terpadu ekonomi Islam. Biayanya akan ditanggung oleh program kampus yang berasal dari Islamic Development Bank , kumpulan bank-bank Islam sedunia.