HMJ Akuntansi Syariah Gelar Seminar Nasional Festival Akuntansi 2023“CHALLENGES OF THE ACCOUNTING PROFESSION IN THE VUCA ERA IN REALIZING ETHICAL ACCOUNTING”

Pada tanggal 31 Agustus 2023, diadakan Seminar Nasional sebagai puncak dari serangkain acara Festival Akuntansi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang dengan tema “CHALLENGES OF THE ACCOUNTING PROFESSION IN THE VUCA ERA IN REALIZING ETHICAL ACCOUNTING” yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Syariah. Acara seminar ini dikuti kurang lebih 180-200 peserta yang berasal dari berbagai instansi.

Seminar ini mengundang Ibu.Ir.Hj.Hevearita G  Rahayu,M.Sos. selaku walikota Semarang yang kemudian di wakilkan oleh Ibu Margaritha Mita Dewi Sopa,S.E,M.M. selaku Kabag Perekonomian kota Semarang, Bpk. Dr.H.Muhammad Saifullah,M.Ag. selaku dekan FEBI (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam), Bpk. Ratno Agriyanto Akt.Ca.CPA selaku kaprodi Akuntansi Syariah serta narasumber ahli yaitu Bpk. Hendri Santoso, S.E, M.Si, CA, CfrA,CGCAE,QRGP selaku ketua IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) Jawa Tengah, Ibu. Naili Sa’adah S.E,Msi, AK,CA selaku dosen FEBI dan dipandu oleh moderator Bpk. Ahmad Fika Syauqiy S.Akun, M.M.

Era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) adalah suatu perubahan yang sangat cepat, tidak pasti, komplek, dan ambigu yang disebabkan karena transformasi digital atau teknologi. Oleh karena itu, era VUCA menjadi tantangan bagi setiap profesi, termasuk profesi akuntan dalam menghadapi perubahan dan mewujudkan etika dalam menjalankan tugasnya. Selain membawa tantangan, perubahan teknologi juga memberi peluang bagi profesi akuntan. Beberapa peran akuntan dapat digantikan oleh teknologi informasi, seperti pengolahan data rutin dan pelaporan keuangan.

Menurut Bpk. Hendri dalam menghadapi era VUCA “Manusia harus merubah cara berpikirnya dalam, mengkuti perkembangan jaman yang serba cepat, atau istilahnya “Change Or Die”. Di era ini, perlu adanya pengembangan keterampilan dan pengetahuan dalam menghadapi perubahan teknologi untuk tetap relevan dan memberikan nilai tambah bagi suatu profesi. Ibu Naili juga menyampaikan “Hadapi Volatility (pergejolakan) dengan Fleksibilitas, beralih dari Uncertainty (ketidakpastian) ke memahami, mengatasi Complexity (kompleksitas) dengan membangun koneksi, dan mengatasi Ambiguity (ambiguitas) dengan Agility (kelincahan).