
JAKARTA – Mengusung tema “Zakat & Philanthropy: Beyond Technology – Designing a Global Transform for Humanity and Shared Prosperity”, International Conference on Zakat (ICONZ 9) yang diselenggarakan oleh BAZNAS pada 9-11 Desember 2025 ini menjadi ruang diskusi strategis mengenai arah baru pengelolaan zakat dan filantropi di tingkat global. Forum ini menyoroti pentingnya inovasi tata kelola zakat, pemanfaatan teknologi digital, serta penguatan kolaborasi lintas negara dalam mendorong kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan secara berkelanjutan.
Konferensi internasional tersebut diikuti sekitar 300 peserta yang berasal dari berbagai negara dan latar belakang, meliputi praktisi zakat, akademisi, peneliti, perwakilan NGO, lembaga pemerintah, serta mahasiswa. Sejumlah keynote speakers dari Indonesia, Malaysia, Turki, Brunei Darussalam, Afrika, dan negara lainnya turut hadir, memberikan perspektif global terhadap dinamika dan tantangan pengelolaan zakat dan filantropi kontemporer.
Prodi manajemen FEBI UIN Walisongo Semarang mengirimkan dua mahasiswa, yaitu Aulia Ayu Wardani dan Nita Puspitasari, sebagai delegasi dalam kegiatan tersebut. Selama tiga hari pelaksanaan, keduanya mengikuti berbagai rangkaian agenda, mulai dari opening ceremony, keynote speech, plenary session, hingga parallel session yang membahas isu-isu strategis seperti zakat digital, green zakat, tata kelola zakat (governance), serta filantropi global.
Tidak hanya berperan sebagai peserta, Aulia Ayu Wardani dan Nita Puspitasari juga berkontribusi secara aktif dalam sesi Call for Paper dengan mempresentasikan hasil penelitian mereka menggunakan Bahasa Inggris. Presentasi di forum internasional ini menjadi pengalaman akademik berharga, sekaligus sarana untuk mengasah kemampuan komunikasi ilmiah dan memperluas jejaring akademik di tingkat global.
Partisipasi mahasiswa FEBI UIN Walisongo dalam ICONZ 9 diharapkan mampu memperkaya wawasan terkait pengelolaan zakat modern, mendorong lahirnya gagasan-gagasan inovatif di bidang ekonomi dan keuangan syariah, serta memperkuat peran institusi dalam kancah akademik internasional.
