Mahasiswa Program studi D3 perbankan Syari’ah selama 2 semester telah dibekali dengan teori-teori ilmu-ilmu keIslaman, ilmu ekonomi Islam dan operasional perbankan syari’ah. Pada semester awal, mahasiswa mendapatkan teori-teori ilmu-ilmu keIslaman dan pengantar ekonomi Islam, seperti tauhid, tafsir, fiqh, hadits, manajemen dan bisnis Syari’ah, akuntansi syari’ah dan ekonomi Islam. Pada semester kedua mereka mendapat mata kuliah ekonomi Islam dan operasional perbankan syari’ah. Selain pengetahuan teori-teori keilmuan mereka juga dibekali dengan materi aplikatif yang sangat diperlukan bagi mahasiswa jurusan D3 perbankan syari’ah. Mahasiswa lebih diarahkan untuk menjadi operator sistem perbankan syari’ah. Kemampuan dibidang aplikasi sangat dibutuhkan untuk mereka. Prodi perbankan syari’ah memiliki dua kegiatan aplikasi ilmu, yaitu Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan Praktek Kerja Lapangan (PKL/Magang). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Institusi Regulator seperti Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan atau bank syari’ah. Tempat-tempat kunjungan Kuliah Kerja lapangan (KKL) tersebut dipertimbangkan dari aspek kesempatan dan tempat yang tersedia di lembaga-lembaga tersebut.
Kegiatan KKL bukan hanya sekedar kunjungan semata. Harus ada esensi kebermanfaatan yang diperoleh mahasiswa ketika menjalani kegiatan KKL. Pertama, dengan KKL ini mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang telah diperoleh di bangku perkuliahan dengan aplikasinya di dunia nyata. Wawasan yang aplikatif saat KKL akan mendukung pengetahuan teoritis yang telah diperoleh mahasiswa. Mahasiswa akan lebih paham dan mengetahui kemungkinan kesalahan ataupun ketidaksesuaian antara teori dan praktik. Sehingga, secara tidak langsung akan membuat mahasiswa terdorong untuk mengatasi kemungkinan kesalahan maupun ketidaksesuaian tersebut. Pelaksaan KKL di perguruan tinggi memberikan bekal kepada mahasiswa dalam membandingkan kajian teoritis yang di dapat di bangku perkuliahan dengan kenyataan di lapangan, serta mampu mengidentifikasi permasalahan di lapangan dan kemudian dapat menawarkan solusi dari permasalahan tersebut.
Kegiatan kuliah kerja lapangan (KKL) mengambil tempat di Institusi Regulator Bank yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan atau Bank syariah serta lembaga non bank seperti, Usaha kecil menengah ekonomi kreatif. Mahasiswa yang mengikuti kuliah kerja lapangan ini adalah mahasiswa angkatan 2017. Pada tahun 2018 ini mahasiswa yang mengikuti KKL adalah sebanyak 70 mahasiswa. Mereka akan melakukan KKL di Surabaya dan Malang untuk mengetahui proses regulasi OJK, dan BMT. Selain perbankan mereka juga akan mengetahui praktik pemasaran usaha kecil menengah yang menggerakkan roda ekonomi nasional. Dengan mengetahui secara langsung proses manajemen dari UKM (usaha kecil menengah) diharapkan mahasiswa mempunyai semangat untuk menjadi entrepreneur (pengusaha) yang saat ini baru di galakkan oleh pemerintah.
Kegiatan KKL Prodi D3 Perbankan Syariah dimulai pada tanggal 31 Juli-3 Agustus 2018 dengan jumlah peserta sebanyak 70 mahasiswa dan 6 pendamping. Tempat yang menjadi kunjungan akademik yaitu: BMT BUS Rembang, di Lembaga tersebut mahasiswa diberikan materi tentang ke-BMTan, sekedar informasi bahwa di BMT BUS Lasem yang berlokasi di kabupaten Rembang tersebut telah memiliki 116 kantor cabang di 7 provinsi dengan total karyawan seluruhnya berjumlah 800 karyawan. Salah satu wujud kemajuan dari Lembaga tersebut yaitu telah memiliki ATM di 10 titik lokasi dengan dukungan mobile banking yang memiliki fitur lengkap untuk memudahkan nasabah/ anggota memanfaatkan fasilitas transaksi keuangan tersebut. BMT BUS Lasem dalam melaksanakan kegiatan rekruitmen SDM menggunakan pola ODP ( Officer Development Program) dengan didukung adanya Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT). Tempat kunjungan selanjutnya yaitu di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kantor cabang Surabaya. Dalam kegiatan kunjungan kali ini mahasiswa dibekali wawasan tentang regulasi OJK tentang IKNB dan bagaimana memilih investasi yang aman, serta materi tentang bagaimana OJK mengatur Fintech. Setelah dibekali materi-materi tersebut diharapkan dapat memahami seluk-beluk Fintech kemudian mahasiswa tidak salah dalam menentukan alternatif berinvestasi,khususnya ketika berinvestasi di Fintech.
Lembaga yang menjadi lokasi terakhir yaitu Arofahmina . Arofahmina merupakan penyelenggara Umrah dan Haji plus yang berkantor pusat di Surabaya. Hingga November 2017, Arofahmina telah memberangkatkan lebih dari 7.000 jamaah umrah dan haji plus. Pada kunjungan tersebut mahasiswa prodi D3 Perbankan Syariah di bekali ilmu tentang marketing. Mahasiswa diajarkan bagaimana memperoleh database yang berkualitas serta bagaimana mengelola database tersebut. Dari database itulah kemudian mahasiswa juga diajari bagaimana memprospek calon customer. Mahasiswa juga di bekali ilmu tentang bagaimana memberikan best effort sebagai seorang marketer, sehingga diharapkan nantinya ketika mahasiswa sudah memiliki usaha sendiri mereka dapat memasarkan produk mereka dengan efektif dan efisien, karena ujung tombak suksesnya suatu bisnis terletak pada strategi pemasaran yang mumpuni.