MODEL KEPEMIMPINAN GLOBAL UNTUK MENGAKSELERASI INTERNASIONALISASI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM

Berita Lainnya

Oleh: Rahman El Junusi

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang

Email: rahman_eljunusi@walisongo.ac.id

Mukadimah

Kepemimpinan, sebagai konsep fundamental dalam konteks organisasi dan manajemen, melibatkan dimensi yang luas, termasuk definisi, perilaku, karakteristik, dan lingkungan di mana kepemimpinan tersebut berkembang. Dalam perjalanan sejarahnya, teori kepemimpinan telah mengalami transformasi yang signifikan, tercermin dalam pergeseran paradigma dan berkembangnya kategori-kategori teori yang berbeda (Antonakis & Day, 2018). Pergeseran paradigma dan kategorisasi teoretis adalah bukti evolusi yang terus-menerus dalam pemahaman tentang kepemimpinan. Dengan terus mengeksplorasi konsep kepemimpinan melalui penelitian dan praktik terbaik, dapat mengoptimalkan potensi kepemimpinan untuk membawa perubahan positif dalam berbagai konteks organisasi (Carton, 2022).

Ghasabeh et al., (2015) mencatat pergeseran paradigma dalam teori kepemimpinan, mencatat bahwa evolusi konsep ini tidak hanya berkutat pada definisi yang statis, tetapi mencakup berbagai pendekatan yang dinamis. Pendekatan tradisional yang berfokus pada sifat, perilaku, atau situasional telah diperluas oleh munculnya paradigma baru. Salah satu upaya untuk merangkum kompleksitas konsep kepemimpinan adalah melalui kategorisasi. Teori kepemimpinan dapat diorganisir menjadi empat kategori utama. Pertama, teori kepemimpinan tradisional yang memperhitungkan aspek-aspek seperti sifat, perilaku, dan situasional. Kedua, teori kepemimpinan yang lebih baru, seperti karismatik dan transformasional, membawa pendekatan inovatif yang memusatkan perhatian pada visi dan pengembangan individu. Selanjutnya, konsep kepemimpinan kolektif menyoroti kepentingan dinamika tim dan kompleksitas dalam menghadapi tantangan organisasional. Terakhir, teori kepemimpinan global menghadirkan perspektif yang penting, mengakui peran penting kepemimpinan dalam lingkungan global yang beragam (Turner & Baker, 2018).

Mendenhall et al., (2012) mendefinisikan kepemimpinan global sebagai “seorang individu yang menginspirasi sekelompok orang untuk dengan rela mengejar visi positif dengan cara yang terorganisir secara efektif sambil mendorong pertumbuhan individu dan kolektif dalam konteks yang ditandai dengan tingkat kompleksitas, aliran, dan kehadiran yang signifikan”. Kepemimpinan global merupakan studi relatif baru, dan menunjukkan perkembangan yang signifikan (Rickley & Stackhouse, 2022; Vijayakumar et al., 2018). Namun demkian, belum ada konsensus tentang definisi kepemimpinan global, sehingga konsepsi kepemimpinan global memerlukan pengembangan dan eksplorasi lebih lanjut. Selain itu, kelemahan studi kepemimpinan global belum melibatkan nilai-nilai akhlak dalam peran, tanggung jawab, kompetensi, dan karakter sebagai pemimpin global.

Dalam di era globalisasi, para pemimpin global dihadapkan pada permasalahan kompleksitas global dan kompleksitas moral (Jones & Millar, 2010; Thompson, 2010). Oleh karena itu, untuk menjalankan peran dan tanggungjawab pemimpin dalam konteks global, sangat penting untuk mengintervensi kepemimpinan global dengan nilai-nilai Islam khusunya al-adl. Dalam kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali menjelaskan al-adl merupakan salah satu akhlak karimah yang berarti perilaku atau karakter yang mulia dan terpuji. Ini mencakup berbagai sifat dan tindakan yang menunjukkan kebaikan, kejujuran, kesabaran, dan kedermawanan. Dalam setiap aspek kehidupan, baik personal, sosial, maupun profesional, akhlak karimah menjadi panduan utama untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Hasil dari intevensi ini menghasilkan model kepemimpinan baru atau novelty yaitu Adl relational global leadership yang diharapkan mampu mendorong kemampuan inovasi dan kinerja Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di lingkungan global.

Adl relational global leadership sebagai model inovatif, diharapkan menjadi solusi efektif untuk meningkatkan inovasi dan kinerja internasionalisasi PTKI. Upaya meningkatkan kinerja internasional menjadi fondasi bagi peningkatan reputasi PTKI dan peradaban Islam.  Dengan memajukan PTKI yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam dan ilmu pengetahuan, sehingga PTKI menjadi agen perubahan yang berkontribusi dalam memajukan peradaban Islam di lingkungan global. Selain itu meningkatnya reputasi PTKI akan menjadi daya tarik bagi mahasiswa internasional untuk melanjutkan studinya di PTKI. Oleh karena itu pada era globalisasi pendidikan tinggi, PTKI diharuskan mengimplementasikan gaya kepemimpinan Adl relational global leadership dengan melibatkan kepribadian untuk mendorong kinerja organisasi dan internasionalisasi PTKI.

Literature Review

Teori Kepemimpinan

Studi kepemimpinan telah menyajikan literatur yang luas dan kompleks, dengan berbagai pendekatan filosofis dan metodologis. Sampai saat ini belum ada operasionalisasi konstruk kepemimpinan yang diterima,  dan belum kesepakatan tentang cara mempelajari dinamika kepemimpinan yang paling sukses (Yukl & Gardner, 2020). Kepemimpinan didefinisikan berbeda-beda, hal ini dikarenakan dalam menginvestigasi kepemimpinan para peneliti menggunakan perspektif dan pendekatan yang berbeda (Antonakis & Day, 2018).

Pendekatan kepemimpinan sangat bervariasi, dapat dikategorikan dalam berbagai cara atau pendekatan (Northouse, 2019). Pertama, kepemimpinan sebagai fokus dari proses kelompok. Dari perspektif ini, pemimpin berada di pusat perubahan dan aktivitas kelompok dan mewujudkan keinginan kelompok (Bass, (2008). Kedua, kepemimpinan dari perspektif kepribadian, menunjukkan bahwa kepemimpinan adalah kombinasi dari sifat atau karakteristik khusus yang dimiliki beberapa individu (Judge et al., 2002; Zaccaro et al., 2017; 2018). Ciri-ciri ini memungkinkan individu-individu untuk mendorong orang lain untuk menyelesaikan tugas. Ketiga, kepemimpinan sebagai tindakan atau perilaku, hal-hal yang dilakukan pemimpin untuk membawa perubahan dalam kelompok (Stogdill, 1974; Casimir et al., 2010; Littrell, 2013). Keempat, kepemimpinan dalam kaitannya dengan hubungan kekuasaan yang ada antara pemimpin dan pengikut. Dari sudut pandang ini, pemimpin memiliki kekuatan yang digunakan untuk melakukan perubahan pada orang lain (Burns, 1987;  Krasikova et al., 2013; Posner, 2015). Kelima kepemimpinan sebagai proses transformasi yang menggerakkan pengikut untuk mencapai lebih dari yang biasanya diharapkan dari mereka (Bass, 1990b; Vashdi et al., 2019;  Siangchokyoo et al., 2020). Keenam, kepemimpinan dari perspektif keterampilan. Sudut pandang ini menekankan kemampuan (pengetahuan dan keterampilan) yang memungkinkan kepemimpinan yang efektif (Bass, 2008; Mumford et al., 2017; Sousa & Rocha, 2019).

Dalam menginvestigasi kepemimpinan, studi ini menggunakan pendekatan kepemimpinan dari Yukl, (2010; 2013) dengan lima tipe yaitu: (1) pendekatan sifat; (2) pendekatan perilaku; (3) pendekatan pengaruh-kekuasaan; (4) pendekatan situasional; dan (5) pendekatan integratif.

Kepemimpinan Global

Tinjauan dari berbagai literature kepemimpinan global (Mendenhal, 2008; 2013;  Mendenhall et al., 2012;  Reiche et al., 2015; 2017; Osland, 2008; 2013;  Osland & Bird, 2005) telah mengidentifikasi sejumlah besar definisi kepemimpinan global. Osland et al., (2014b) menegaskan bahwa penelitian kepemimpinan global saat ini sebagai bidang yang berkembang pesat, namun kurangnya definisi konstruk adalah salah satu hambatan utama untuk memajukan bidang kepemimpinan global. Oleh karena itu, Osland et al., (2014a) menyarankan penelitian kepemimpinan global masa depan diarahkan untuk membuat definisi konstruksi yang dapat menyatukan bidang kepemimpinan global. Namun demikian, masih banyak yang harus dipahami tentang kepemimpinan global, karena sampai saat ini belum ada konsensus tentang definisi kepemimpinan global.

Dari tinjauan literatur terdapat beberapa kelemahan konsepsi dari literature kepemimpinan global. Pertama, menggunakan istilah yang berbeda-beda seperti: manager, manager senior, eksekutif, profesional tingkat tinggi yang mempunyai peran dan tanggungjawab berbeda dengan pemimpin. Kedua, asumsi yang digunakan adalah pemimpin pada organisasi global. Sementara sebagian organisasi belum menglobal tetapi pemimpinnya memiliki visi global yang masih dibaikan. Ketiga, pemimpin global “tidak bermoral” artinya bahwa peran dan tanggungjawab belum melibatkan nilai-nilai moral Islam. Demikian juga kompetensi dan karakter kepemimpinan global masih belum melibatkan nilai-nilai moral Islam, sementara Islam adalah ajaran moral yang universal. Dalam upaya pengembangan kepemimpinan global, perlu dilakukan intervensi dengan Islamic values yang melibatkan nilai-nilai ‘adl pada kepemimpinan global sehingga memberi warna baru bagi pengembangan kepemimpinan global.

Dari konsepsi kepemimpinan global yang ada, konsepsi konstruk dari Mendenhall et al., (2012: 500).yang akan diintervensi dengan alasan: Pertama, konsepsi kepemimpinan global sudah menunjukkan konstruk yang kuat dan ketat sebagai teori sehingga dimensi konstruk kepemimpinan global dapat dioperasionalkan sedangkan konsepsi lainnya masih bersifat prakmatis. Kedua, lebih beroreintasi pada pengembangan kepemimpinan global sedangkan konsepsi lainnya lebih berorientasi manajerial dan prakmatis yaitu membantu para manajer atau eksekutif untuk mengatasi masalah organisasi bisnis global, sehingga cenderung berfokus pada kompetensi yang dibutuhkan pemimpin global untuk sukses dilingkungan bisnis global.

Mendenhall et al., (2012) menyoroti kekurangan definisi yang ada dalam
penelitian kepemimpinan global, yaitu kekurangan dalam ketelitian, ketepatan,
dan ruang lingkup.  Hal ini disebabkan oleh kurangnya konsensus yang jelas mengenai arti global pada kepemimpinan global. Untuk menangani masalah definisi konsepsi,  Mendenhall et al., (2012)  membongkar makna “global” dalam kepemimpinan global memiliki tiga dimensi: kompleksitas, relasional, dan kehadiran. Ketiga dimensi tersebut dapat digunakan untuk membedakan antara pemimpin global dan pemimpin domestik (Osland, 2018a).

Aliran adalah dimensi relasional dari konstruksi global merupakan esensi dari hubungan antar aktor lintas batas dalam pertukaran informasi melalui berbagai jenis saluran (Mendenhall et al., 2012). Aliran informasi antara pemimpin global dan aktor lain di seluruh konteks global merupakan dimensi inti dari konseptualisasi pemimpin global. Mendenhall et al., (2012) mengusulkan penilaian aliran informasi diukur berdasarkan: (1) Kekayaan merangkum sifat osilasi aliran informasi yang terjadi antara pemimpin global dan perwakilan atau aktor melintasi batas-batas organisasi, geografis, budaya, nasional dan/atau ekonomi. Kekayaan dapat dianggap dalam tiga kualitas, yaitu frekuensi aliran informasi, yaitu, osilasi (aliran informasi timbal balik); volume aliran informasi, dan ruang lingkup aliran informasi yang diperlukan untuk menjalankan peran seseorang pemimpin global secara efektif; dan (2) kuantitas mengacu pada besarnya atau  jumlah saluran informasi yang harus digunakan oleh pemimpin global untuk secara proaktif untuk melakukan peran pada rentang batas (Mendenhall et al., 2012).

Namun demikian masih  terdapat kelemahan pada aliran dimensi relasional yang dibangun oleh Mendenhall et al., (2012) antara lain: (1) berfokus pada relasional secara horisontal antara aktor sosial, belum melibatkan relasional secara vertikal atau transendental. Pemimpin global harus berusaha mengembangkan hubungan sosial yang dilandasi oleh iman untuk mendapat pahala di akhirat. Oleh karena itu, perlu adanya keseimbangan relasional secara vertical dan horizontal atau transendental; (2) dimensi relasional diukur secara kuantitatif berasarkan frekwensi, volume, variasi dan jumlah saluran yang digunakan aktor atau pemimpin global yang bersifat nilai materalistis, belum melibatkan nilai-nilai Islam atau al-adl dalam melakukan interaksi dan pertukaran informasi antar aktor sosial. Sedangkan Islam memerintahkan orang-orang beriman untuk mengembangkan dan memelihara hubungan sosial yang adil.

Al-Adl

Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali adalah salah satu karya monumental dalam khazanah keilmuan Islam. Kitab ini mampu menggabungkan tiga aspek penting dalam agama Islam yaitu syariat, akidah, dan akhlak, dengan cara yang sangat harmonis dan mendalam. Dengan menggabungkan ketiga aspek ini, berfungsi sebagai panduan praktis dan sumber inspirasi spiritual dalam memahami Islam secara intelektual dan mengamalkannya dengan sepenuh hati. Kitab ini membantu Muslim untuk menjalani hidup yang selaras dengan ajaran agama, baik dari segi hukum, keyakinan, maupun moralitas.

Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam Al-Ghazali membahas berbagai aspek akhlak karimah yang seharusnya dimiliki oleh setiap Muslim. Salah satu akhlak karimah yang diuraikan secara mendalam adalah konsep keadilan (al-adl). Al-Ghazali menekankan bahwa keadilan adalah salah satu pilar utama dalam menjalankan kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam. Dalam konteks kepemimpinan, al-adl (keadilan) berarti memberikan hak kepada yang berhak dan menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Seorang pemimpin yang adil akan memastikan bahwa setiap anggota masyarakat mendapatkan haknya tanpa diskriminasi atau pilih kasih. Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa keadilan adalah dasar dari segala bentuk kepemimpinan yang baik dan efektif. Seorang pemimpin yang adil tidak hanya meneladani sifat Allah yang Maha Adil, tetapi juga memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil bersifat objektif, berdasarkan kebenaran, dan memperhatikan kepentingan semua pihak. Keadilan dalam kepemimpinan menciptakan kestabilan sosial, kepercayaan, dan harmoni di masyarakat, menjadikan pemimpin tersebut dicintai dan dihormati oleh pengikutnya.

Pemimpin yang adil (al-adl) merupakan prinsip yang sangat relevan dalam konteks membangun hubungan, kerjasama, kemitraan, aliansi dan kolaborasi bagi perguruan tinggi yang berorientasi internasional. Dengan menerapkan prinsip-prinsip al-adl dalam pengambilan keputusan, distribusi manfaat, transparansi, dan upaya mengatasi ketidakadilan global, perguruan tinggi dapat memastikan bahwa kerjasama, kemitraan, aliansi atau kolaborasi internasional dapat membantu menciptakan lingkungan akademik yang lebih inklusif, adil, dan harmonis, yang bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat.

Adl Relational Global Leadership

Berdasarkan kajian tentang kepemimpinan global dan Islamic values yaitu al-adl dapat diintegrasikan yang akan menjadikan sebuah proposisi, seperti yang disajikan Gambar1.

relational global leadership sangat penting dalam konteks global yang beranekaragam, saling ketergantungan, ambiguitas dan flux, di mana kerjasama dan kolaborasi lintas batas organisasi dan geografis menjadi kunci untuk menyelesaikan tantangan bersama dan mencapai tujuan yang berkelanjutan. Pemimpin yang berlandasan pada prinsip kesetaraan, proporsionalitas dan keseimbangan hubungan mampu mengelola hubungan yang adil dapat menjembatani berbagai budaya dan organisasi, merangkul keragaman, dan mendorong inovasi dan kinerja organisasi melalui pertukaran informasi dan pengetahuan yang adil.

Dengan memprioritaskan kesetaraan, proporsionalitas dan keseimbangan dalam mengelola hubungan, memastikan semua pihak yang terlibat terlepas dari latar belakang ekonomi, sosial dan budaya yang berbeda, memiliki akses yang setara dalam berpartisipasi dan berkontribusi dalam pertukaran informasi dan pengetahuan. Selain itu, untuk memastikan bahwa alokasi sumber daya yang dipertukarkan seimbang, sesuai dengan kebutuhan masing-masing pihak yang terlibat. Kondisi ini dapat menghasilkan kepercayaan, norma, komitmen dan hubungan timbal-balik dalam mengelola hubungan yang berkualitas sehingga dapat mendorong kemampuan inovasi dan kinerja organisasi yang berkelanjutan.

Berdasarkan integrasi dimensi relational pada kepemimpinan global dan al-adl, dapat disusun proposisi 1 untuk membangun model teoritikal dasar adl relational global leadership yang komprehensif dan sistematik akan meningkatkan kemampuan inovasi dan kinerja organisasi.

Adl relational global leadership seperti halnya kepemimpinan pada umumnya dipengaruhi oleh kepribadian. Hogan & Kaiser, (2005) menjelaskan bahwa kepribadian merupakan fungsi dari pemimpin yang mengatur perilaku mempengaruhi, membimbing, memotivasi dan mengawasi orang lain atau bawahan untuk menyelesaikan tugas dalam rencana pencapaian tujuan organisasi. Schneider & Smith, (2004) mendefinisikan kepribadian merujuk pada atribut individu yang memberi bentuk, struktur, dan konsistensi pada perilaku dari waktu ke waktu dan situasi. Ciri-ciri kepribadian dapat mewakili salah satu kunci penghubung antara faktor psikologis dan perilaku pemimpin (Day & Antonarkis, 2011;  Tuncdogan et al., 2017). Sebagian besar studi kepribadian menghubungkan dimensi “Model Lima Faktor (FFM)” atau “Lima Besar” merupakan ciri kepribadian kepemimpinan dengan kinerja pekerjaan (Barrick & Mount, 1991; Hofmann & Jones, 2005;  Lim & Ployhart, 2004). Lima Besar kepribadian terdiri dari extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, dan openness to experience.

Hogan & Kaiser, (2005) menegaskan kepribadian adalah sifat manusia yang relatif stabil dari waktu ke waktu dan berbeda antar individu, serta memengaruhi perilaku. Kepribadian mengacu pada pola perilaku yang khas yang mencirikan adaptasi setiap individu terhadap situasi kehidupannya (Andersen, 2006). Antonakis et al., (2004) berpendapat proses kepemimpinan melibatkan kepribadian dan perilaku pemimpin, persepsi pengikut tentang pemimpin dan konteks di mana interaksi terjadi. Sementara Zaccaro et al., (2018) menemukan perbedaan individu yang berfokus pada ciri-ciri kepribadian penting dalam kepemimpinan. Sedangkan kepribadian pemimpin mempengaruhi kepemimpinan yang efektif (Judge et al., 2002;  Hogan & Kaiser, 2005). Serban et al., (2015) mencatat bahwa kepribadian berpengaruh terhadap munculnya pemimpin. Finkelstein et al., (2018) menemukan kepribadian berpotensi pada keberhasilan kepemimpinan.

Berdasarkan literatur tersebut menunjukkan bahwa intensitas dan ekstensitas kepribadian yang komprehensif dan sistematik akan membentuk adl relational global leadership. Proposisi 2 disajikan sebagai berikut:


Berdasarkan integrasi proposisi 1 tentang adl relational global leadership dan proposisi 2 tentang kepribadian menghasilkan Model Teoritikal Dasar (Grand Theory Model) disajikan Gambar 4. Model Teoritikal Dasar tersebut menunjukkan bahwa kinerja organisasi dan kemampuan inovasi diwujudkan melalui adl relational global leadership yang melibatkan kepribadian sejalan dengan future research Judge et al., (2002) yang merekomendasikan bahwa penelitian dimasa depan untuk menjelaskan hubungan kepribadian dan kepemimpinan. Sementara Mendenhall & Sebastian, (2018) merekomendasikan penelitian dimasa yang akan datang diorientasikan untuk memperkuat konsep kepemimpinan global. Mengikuti saran Reiche et al., (2020) bahwa arah penelitian masa depan berkaitan dengan jenis penelitian empiris yang dapat memajukan domain kepemimpinan global. Meskipun lazim bagi suatu disiplin ilmu yang baru lahir untuk melakukan penelitian yang bersifat atheoretis dan eksploratif, kami percaya bahwa semakin matangnya domain kepemimpinan global juga memerlukan peninjauan kembali. Studi ini memberi bukkti empiris bahwa adl relational global leadership sebagai pengembangan kepemimpinan global yang diintervensi dengan nilai-nilai Islam mempengaruhi kemampuan inovasi dan kinerja organisasi sehingga menambah literature tentang pengembangan kepemimpinan global.

Sejalan dengan Kotorov et al., (2021) yang menegaskan bahwa globalisasi secara dramatis mengubah batas-batas politik dan ekonomi, meningkatkan arus pertukaran hampir semua hal terutama di bidang pendidikan. Institusi pendidikan tinggi yang masih belum mampu beroperasi secara efektif dalam kerangka globalisasi, akan berada dalam posisi yang lebih dirugikan dibandingkan sebelumnya. Oleh karena itu, internasionalisasi sebagai suatu keharusan bagi institusi pendidikan tinggi di abad kedua puluh satu. Internasionalisasi merupakan proses yang memakan waktu, sumber daya, dan proses yang cukup panjang. Oleh karena itu, kepemimpinan dan komitmen kelembagaan menjadi sangat menentukan proses internasionalisasi perguruan tinggi, karena keduanya meletakkan dasar yang menjadi dasar komponen internasionalisasi lainny

Kesimpulan

Studi ini memberikan kontribusi pengembangan konsep kepemimpinan global yang diintervensi nilai-nilai Islam yaitu al-adl. Selama ini pengembangan kepemimpinan global belum melibatkan dimensi akhlak. Mengingat di era globalisasi para pemimpin global dihadapkan pada masalah kompleksitas global dan kompleksitas moral. Oleh karena itu dipandang penting menintegrasikan nilai-nilai Islam yaitu al-adl dalam konteks kepemimpinan global, karna Islam adalah ajaran moral yang universal.  Adl relational global leadership merupakan figure pemimpin yang memiliki kompetensi global dan kompotensi akhlak yang mampu mengelola hubungan atau kerjasama berdasarkan prinsip kesetaraan, proporsionalitas dan keseimbangan relasional dalam pertukaram informasi dan pengetahuan berperan penting dalam mendorong kemampuan inovasi dan kinerja organisasi serta mensukseskan internasionalisiasi PTKI. Sementara Adl relational global leadership dapat dibentuk oleh kepribadian terutama perilaku tawadhu’ yang merupakan kepribadian yang dilandasi oleh nilai-nilai Islam.

 

 

 

References

Andersen, J. A. (2006). Leadership, personality, and effectiveness. Journal of Socio-Economics, 35(6), 1078–1091. https://doi.org/10.1016/j.socec.2005.11.066

Antonakis, J., Cianciolo, A. T., & Sternberg, R. J. (2004). Leadership Past, Present, and Future. In J. Antonakis, A. T. Cianciolo, & R. J. Sternberg (Eds.), The nature of leadership (pp. 3–26). Sage Publications, Inc.

Antonakis, J., & Day, D. V. (2018). Leadership: Past, Present, and Future. In John Antonakis & David V. Day (Eds.), The nature of leadership (Third Edit, pp. 3–26). Sage Publications, Inc. https://doi.org/10.4135/9781506395029

Barrick, M. R., & Mount, M. K. (1991). The Big Five Personality Dimensions and Job Performance : A Meta-Analysis. Perrsonnel Psychology, 44(1), 1–26.

Bass, B. M. (1990). Transformational leadership: Learning to share the vision. Organizational Dynamics, 18, 19–31., 18(3), 19–31.

Bass, B. M. (2008). Bass and Stogdill’s handbook of leadership: A survey of theory and research (4th ed.). New York, NY: Free Press.

Bikson, T. K., Treverton, G. F., Moini, J., & Lindstrom, G. (2003). New Challenges for International Leadership: Lessons from Organizations with Global Missions. RAND.

Burns, J. M. (1987). Leadership. New York, NY: Harper & Row.

Carton, A. M. (2022). The Science of Leadership: A Theoretical Model and Research Agenda. Annual Review of Organizational Psychology and Organizational Behavior, 9, 61–93. https://doi.org/10.1146/annurev-orgpsych-012420-091227

Casimir, G., Ngee, Y., & Ng, K. (2010). Combinative aspects of leadership style and the interaction between leadership behaviors. Leadership & Organization Development Journal, 31(6), 501–517.

Day, D. V., & Antonarkis, J. (2011). Leadership: Past, present, and future. In D. V. Day & J. Antonakis (Eds.), The nature of leadership (pp. 3–25). Thousand Oaks, CA: Sage Publishing. http://doi.apa.org/getdoi.cfm?doi=10.1037/0003-066X.62.1.6%5Cnhttp://doi.apa.org/getdoi.cfm?doi=10.1037/0021-9010.87.4.765

Finkelstein, L. M., Costanza, D. P., & Goodwin, G. F. (2017). Do your high potentials have potential? The impact of individual differences and designation on leader success. Personnel Psychology, 71(1), 3–22. https://doi.org/10.1111/peps.12225

Ghasabeh, M. S., Soosay, C., & Reaiche, C. (2015). Leading in Globalised Markets: the Emerging Role of Transformational Leadership. Proceedings of the Australasian Conference on Business and Social Sciences 2015, Sydney (in Partnership with The Journal of Developing Areas), 1433–1447.

Gregersen, H. B., Morrison, A. J., & Black, J. S. (1998). Developing Leaders for the Global Frontier. Sloan Management Review, 40(1), 21–32. http://sloanreview.mit.edu/article/developing-leaders-for-the-global-frontier/

Hamka. (2008). Tafsir Al Azhar Juz XIII-XIV. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Hofmann, D. A., & Jones, L. M. (2005). Leadership, collective personality, and performance. Journal of Applied Psychology, 90(3), 509–522. https://doi.org/10.1037/0021-9010.90.3.509

Hogan, R., & Kaiser, R. B. (2005). What we know about leadership. Review of General Psychology, 9(2), 169–180. https://doi.org/10.1037/1089-2680.9.2.169

Jones, M. T., & Millar, C. C. J. M. (2010). About Global Leadership and Global Ethics, and a Possible Moral Compass: An Introduction to the Special Issue. Journal of Business Ethics, 93(SUPPL. 1), 1–8. https://doi.org/10.1007/s10551-010-0622-y

Judge, T. A., Bono, J. E., Ilies, R., & Gerhardt, M. W. (2002). Personality and leadership: A qualitative and quantitative review. Journal of Applied Psychology, 87(4), 765–780. https://doi.org/10.1037/0021-9010.87.4.765

Kotorov, I., Krasylnykova, Y., Zhdanov, P., Mazzara, M., Aslam, H., Akhmetgaraeva, E., Naumcheva, M., & Brown, J. A. (2021). Institutional Commitment and Leadership as Prerequisites for Successful Comprehensive Internationalization. In Communications in Computer and Information Science (pp. 1–11). Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-030-93135-3_1

Krasikova, D. V., Green, S. G., & LeBreton, J. M. (2013). Destructive Leadership: A Theoretical Review, Integration, and Future Research Agenda. Journal of Management, 39(5), 1308–1338. https://doi.org/10.1177/0149206312471388

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an. (2014). Tafsir Al-Qur’an Tematik, Vol. 9. Jakarta: Kamil Pustaka.

Lim, B. C., & Ployhart, R. E. (2004). Transformational leadership: Relations to the five-factor model and team performance in typical and maximum contexts. Journal of Applied Psychology, 89(4), 610–621. https://doi.org/10.1037/0021-9010.89.4.610

Littrell, R. F. (2013). Explicit leader behaviour. Journal of Management Development, 32(6), 567–605. https://doi.org/10.1108/jmd.2013.02632faa.001

Mendenhal, M. E. (2008). Leadership and The Birth of Global Leadership. In M. L. M. M. E. Mendenhall, J. S. Osland, A. Bird, G. R. Oddou (Ed.), Global leadership. Research, practice, and development (1nd Edition) (pp. 1–17). London: Routledge.

Mendenhall, M. E. (2013). Leadership and the Birth of Global Leadership. In G. K. Mendenhall, M.E., Osland, J., Bird, A., Oddou, G., Maznevski, M., Stevens, M.J., & Stahl (Ed.), Global Leadership: Research, Practice, and Development (2nd Edition) (pp. 1–20). London: Routledge.

Mendenhall, M. E., Reiche, B. S., Bird, A., & Osland, J. S. (2012). Defining the “global” in global leadership. Journal of World Business, 47(4), 493–503. https://doi.org/10.1016/j.jwb.2012.01.003

Mendenhall, M. E., & Sebastian, R. B. (2018). Leveraging a Typology of Global Leadership Roles to Guide Global Leadership Research. In  and G. K. S. Mark E. Mendenhall, Joyce S. Osland, Allan Bird, Gary R. Oddou, Martha L. Maznevski, Michael J. Stevens, and Günter K. StahlMark E. Mendenhall, Joyce S. Osland, Allan Bird, Gary R. Oddou, Martha L. Maznevski, Michael J. Stevens (Ed.), Global Leadership Research, Practice, and Development Third edition (pp. 391–406). Routledge, New York and London. https://doi.org/10.4324/9781315232904-13

Mumford, M. D., Todd, E. M., Higgs, C., & McIntosh, T. (2017). Cognitive skills and leadership performance: The nine critical skills. Leadership Quarterly, 28(1), 24–39. https://doi.org/10.1016/j.leaqua.2016.10.012

Nasution, R. H. (2018). Adil Menurut Quraish Shihab Dalam Al-Qur’an Terhadap Praktek Poligami. JURNAL Hukum Responsif, 6(6), 21–31.

Northouse, P. G. (2019). Leadership: Theory and Practice (Eighth Edi). SAGE Publications, Inc.

Osland, J. S. (2008). An overview of the global leadership literature. In M. L. M. Mark E. Mendenhall, Joyce Osland, Allan Bird, Gary R. Oddou (Ed.), Global Leadership. Research, Practice and Development (1st Editio, pp. 3–30). Routledge.

Osland, J. S. (2013). An Overview of the Global Leadership Literature. In G. K. S. oyce Osland, Allan Bird, Gary R. Oddou, Martha Maznevski, Michael Stevens (Ed.), Global Leadership. Research, Practice, and Development (2nd Editio, pp. 3–40). Routledge.

Osland, J. S. (2018). An Overview Of The Global Leadership Literature. In  and G. K. S. Mark E. Mendenhall, Joyce S. Osland, Allan Bird, Gary R. Oddou, Michael J. Stevens, Martha L. Maznevski (Ed.), Global Leadership. Research, Practice, and Development (Third edit, pp. 67–127). New York, NY: Routledge.

Osland, J. S., & Bird, A. (2005). Global Leaders as Experts. In E. Mobley, W. H., & Weldon (Ed.), Advances in global leadership (Vol 4) (pp. 123–142). Oxford, UK: Elsevier. https://doi.org/10.1016/S1535-1203(06)04009-3

Osland, J. S., Li, M., Petrone, M., & Mendenhall, M. E. (2018). Global leadership development in the university setting and future directions for advancing global leadership research. Advances in Global Leadership, 11, 347–366. https://doi.org/10.1108/S1535-120320180000011010

Osland, J. S., Li, M., & Wang, Y. (2014a). Conclusion: Future directions for advancing global leadership research. In Joyce Osland, M. E. Mendenhall, R. S. Reiche, & B. Szkudlarek (Eds.), Advances in Global Leadership (Vol. 8). Emerald Group Publishing Limited. https://doi.org/10.1108/S1535-120320140000008026

Osland, J. S., Li, M., & Wang, Y. (2014b). Introduction: The state of global leadership research. In J. Osland, M. E. Mendenhall, R. S. Reiche, & B. Szkudlarek (Eds.), Advances in Global Leadership (Vol. 8). Emerald Group Publishing Limited. https://doi.org/10.1108/S1535-120320140000008000

Osland, J. S., Nielsen, R., Mendenhall, M. E., & Bird, A. (2020). The Birth of a New Field from CCM: Global Leadership. In B. Szkudlarek, L. Romani, D. V. Caprar, & J. S. Osland (Eds.), The SAGE Handbook of Contemporary Cross-Cultural Management (pp. 375–392). Thousdand Oaks, CA: SAGE Publications Ltd.

Posner, B. Z. (2015). An investigation into the leadership practices of volunteer leaders. Leadership & Organization Development Journal, 36(7), 1–32. https://doi.org/10.1108/01437739199400003

Reiche, B. S., Bird, A., Mendenhall, M. E., & Osland, J. (2015). The Conceptual Basis for a Global Leadership Typology. In Academy of Management Proceedings (Vol. 2015, No. 1, p. 10907). Academy of Management.

Reiche, B. S., Bird, A., Mendenhall, M. E., & Osland, J. S. (2017). Contextualizing leadership: A typology of global leadership roles. Journal of International Business Studies, 48(5), 552–572. https://doi.org/10.1057/s41267-016-0030-3

Reiche, B. S., Mendenhall, M. E., Szkudlarek, B., & Osland, J. S. (2020). Global Leadership Research: Where Do We Go From Here? In Advances in Global Leadership (Vol. 12). https://doi.org/10.1108/S1535-120320190000012013

Rickley, M., & Stackhouse, M. (2022). Global Leadership Effectiveness: A Multilevel Review and Exploration of the Construct Domain. Advances in Global Leadership, 14, 87–123. https://doi.org/10.1108/s1535-120320220000014004

Schneider, B., & Smith, D. B. (2004). Personality and Organizational Culture. In B. S. & D. B. Smith (Ed.), Personality and Organizations (pp. 347–369). Lawrence Erlbaum Associates, Publishers.

Serban, A., Yammarino, F. J., Dionne, S. D., Kahai, S. S., Hao, C., McHugh, K. A., Sotak, K. L., Mushore, A. B. R., Friedrich, T. L., & Peterson, D. R. (2015). Leadership emergence in face-to-face and virtual teams: A multi-level model with agent-based simulations, quasi-experimental and experimental tests. Leadership Quarterly, 26(3), 402–418. https://doi.org/10.1016/j.leaqua.2015.02.006

Shihab, M. Q. (2005). Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an. Jakarta : Lentera Hati.

Siangchokyoo, N., Klinger, R. L., & Campion, E. D. (2020). Follower transformation as the linchpin of transformational leadership theory: A systematic review and future research agenda. Leadership Quarterly, 31(1), 101341. https://doi.org/10.1016/j.leaqua.2019.101341

Sousa, M. J., & Rocha, Á. (2019). Leadership styles and skills developed through game-based learning. Journal of Business Research, 94(August 2017), 360–366. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2018.01.057

Stogdill, R. M. (1974). The Handbook of Leadership. New York: The Free Press.

Syekh Muhammad Mutawalli Sya’rawi. (2006). Tafsir sya’rawi: renungan seputar kitab suci al-quran; penerjemah, Tim Safir Al-Azhar. Medan : Duta Azhar.

Thompson, L. J. (2010). The Global Moral Compass for Business Leaders. Journal of Business Ethics, 93(SUPPL. 1), 15–32. https://doi.org/10.1007/s10551-010-0624-9

Tolstikov-Mast, Y., Bieri, F., Walker, J. L., Wireman, A., & Vaiman, V. (2018). The global leadership field and doctoral education: Advancing the discipline through a targeted curriculum. In Advances in Global Leadership (Vol. 11, Issue November). https://doi.org/10.1108/S1535-120320180000011012

Tuncdogan, A., Acar, O. A., & Stam, D. (2017). Individual differences as antecedents of leader behavior: Towards an understanding of multi-level outcomes. Leadership Quarterly, 28(1), 40–64. https://doi.org/10.1016/j.leaqua.2016.10.011

Turner, J. R., & Baker, R. (2018). A review of leadership theories: identifying a lack of growth in the HRD leadership domain. European Journal of Training and Development, 42(7–8), 470–498. https://doi.org/10.1108/EJTD-06-2018-0054

Vashdi, D. R., Levitats, Z. S., & Grimland, S. (2019). Which transformational leadership behaviors relate to organizational learning processes? Learning Organization, 26(2), 176–189. https://doi.org/10.1108/TLO-04-2018-0065

Vijayakumar, P. B., Morley, M. J., Heraty, N., Mendenhall, M. E., & Osland, J. S. (2018). Leadership in the Global Context: Bibliometric and Thematic Patterns of an Evolving Field. Advances in Global Leadership, 11, 31–72.

Yukl, G. (2010). Leadership in Organizations (7th edition) (7th editio). Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-809324-5.21790-2

Yukl, G. (2013). Leadership in organizations (Global Edi). Pearson Education.

Yukl, G. A., & Gardner, W. L. (2020). Leadership in Organizations, 9th edition. Pearson Education, Inc.

Zaccaro, S. J., Dubrow, S., & Kolze, M. (2018). Leader Traits and Attributes. In D. V. D. John Antonakis (Ed.), The nature of leadership (pp. 29–55). Sage Publications, Inc.

Zaccaro, S. J., Green, J. P., Dubrow, S., & Kolze, M. J. (2017). Leader individual differences, situational parameters, and leadership outcomes: A comprehensive review and integration. Leadership Quarterly, 29(1), 2–43. https://doi.org/10.1016/j.leaqua.2017.10.003