Pati – Kabupaten Pati dan Universitas Islam Negeri Walisongo menjalin kerjasama dengan menandatangani nota kesepahaman / MoU di kantor bupati Kabupaten Pati pada Selasa, (17/2).
Penandatanganan dilakukan Bupati Pati Hariyanto SH MM dengan Rektor UIN Walisongo Prof Dr Muhibbin MAg, Didampingi Wakil Rektor 1 Dr Musahadi, Wakil Rektor 3 Dr HM Darori Amin, Kepala Bagian Kerjasama Ahmad Muntoha dan Kepala Pengabdian Masyarakat Dr Ali Imron serta Sekda Kabupaten Pati.
Kerjasama dilakukan dalam tiga aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu bidang pendidikan, bidang penelitian, dan bidang pengabdian kepada masyarakat.
Tujuan kerjasama ini yaitu guna menyelaraskan peran pengabdian masyarakat, membantu di bidang pendidikan dan penelitian.
Bupati Kabupaten Pati, Haryanto SH MM menyampaikan terima kasih kaitannya dengan kerjasama terkait Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kami berharap nanti bisa ditindak lanjuti lebih jauh. Mudah-mudahan dengan adanya ikatan kerjasama ini keduanya bisa saling membantu di berbagai bidang baik di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Kami berharap mudah-mudahan ke depan kerjasama ini bisa lebih baik. Mahasiswa UIN Walisongo sudah beberapa kali melakukan hubungan dan komunikasi dengan kami pihak kabupaten. Mahasiswa UIN Walisongo juga sering melakukan kegiatan di pendopo dan gedung budaya, tegasnya.
Pemikiran dari akademisi terkait dengan masukan kepada kabupaten sangat luas. Kami di kabupaten kadang-kadang masih terbelenggu dengan regulasi. Harapannya ke depan jika ada mahasiswa yang KKN di Pati kami juga mengucapkan terima kasih telah membantu masyarakat yang ada di Pati,tambahnya.
Rektor UIN Walisongo menyampaikan, bahwa mahasiswa UIN Walisongo yang berasal dari Pati sebanyak 39% yaitu berjumlah 813 mahasiswa. Kami berharap, mahasiswa UIN Walisongo yang berasal dari Kebupaten Pati, sebagai putra daerah sudah seharusnya mampu mengabdikan diri di Pati.
Dengan adanya kerjasama ini diharapakan ada hubungan kekeluargaan dengan pemerintah Kabupaten Pati. Mahasiswa kami juga sudah melakukan KKN di Kabupaten Pati. Kami juga punya tekad untuk melakukan kerjasama dengan Pemerintah kabupaten yang ada di Jawa Tengah, ungkapnya.
Prof Muhibbin menambahkan, Ke depan kita bisa kembangkan desa binaan dengan mengembangkan potensi masyarakat lokal untuk diberdayakan misalnya dengan pemberdayaan UMKM dan desa binaan. Kami siap berpartisipasi memberikan skill dan materi serta bantuan untuk peningkatan dan kesejahteraan masyarakat, tambahnya.
Baru saja kemarin kami telah menandatangani MoU dengan Himpunan Pengusaha Santri SeIndonesia (HIPSI). Kerjasama ini menghasilkan usaha mandiri para santri berupa produk kerajinan tangan, sabun, minyak wangi, brouse, batik dan hasil kerajinan dan UMKM yang dihasilkan santri. Hal inilah yang nantinya akn kami teruskan ke berbagai kabupaten di Jawa Tengah.