Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Selenggarakan Festival Ekonomi Islam (FEIS) 2018

Selasa,(15/05) Bertempat di Aula II Kampus III UIN Walisongo, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang menyelenggarakan Agenda Festival Ekonomi Islam Tahun 2018. Acara yang di awali dengan seminar nasional ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa UIN Walisongo tetapi juga dihadiri oleh mahasiswa dari kampus-kampus yang ada di Indonesia beserta segenap civitas akademika. Dalam seminar nasional tersebut panitia mendatangkan 3 narasumber yaitu Direktur Utama BRI Syariah ,Moch Hadi Santoso, Otoritas Jasa Keuangan, Achmad Buchori dan Akademisi ( pakar ekonomi islam UIN Walisongo) Prof.Dr.H.Siti Mujibatun,M.Ag.

Agenda Festival Ekonomi Islam diawali dengan upacara pembukaan yang isinya adalah menyanyikan lagu indonesia Raya, Hymne-Mars UIN Walisongo dan sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama disampaikan oleh Dr.H.Imam Yahya,M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang. Dalam sambutannya beliau menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan partisipasinya dalam kegiatan Festival Ekonomi Islam Tahun 2018. Festival ini terdiri dari 4 kegiatan yang pertama ada Seminar nasional, kemudian kegiatan kedua ada Workshop PSAK Syariah, Presentasi Paper, dan terakhir olimpiade Ekonomi Islam antar mahasiswa. sambutan yang kedua disampaikan oleh Ketua IAI Wilayah Jawa Tengah Drs.Tarmizi Achmad,M.BA.,Ph.d.Ak.,CA.,CPA dan sambutan terakhir dari Rektor UIN Walisongo Semarang sekaligus membuka acara. Dalam sambutannya Rektor UIN Walisongo Semarang menyampaikan terima kasih kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam yang sudah menyelenggarakan Festival Ekonomi Islam 2018, dalam rangka Dies natalis UIN Walisongo Ke 48. Prof.Dr.H.Muhibbin,M,Ag  juga menyampaikan perlunya edukasi kepada masyarakat tentang ekonomi islam salah satunya melalui kegiatan festival seperti ini.

Seminar nasional yang mengangkat tema ” Peran Ekonomi Dan Keuangan Syariah Dalam Sustainable Development Goals (SDGs) mencoba mengupas bagaimana prospek dan tantangan kedepan untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs). Direktur Utama BRI Syariah Moch.Hadi Santoso dalam paparannya menyampaikan bahwa ekonomi dan syariah dunia dapat begitu berkembang karena adanya Dukungan penuh Pemerintah, Dicanangkan sebagai program nasional,terdapat badan khusus untuk koordinasi lintas otoritas,Fokus memanfaatkan competitive advantage  suatu negara,Strategi nasional mencakup reformasi struktural pemerintah, maupun paradigma masyarakat.

Perbankan syariah di negara berkembang khususnya di negara Indonesiamasih memiliki ruang besar untuk ditingkatkan, didukung dengan peningkatan PDB dan populasi muslim yang besar, Aset Perbankan Syariah Indonesia sebesar Rp 424 Trilyun, Pertumbuhan Perbankan Syariah sebesar 16% dalam 5 tahun terakhir merupakan Potensi yang masih sangat besar untuk dikembangkan. Jumlah penduduk Indonesia sebesar 261.142.385 jiwa (Sumber : Pusat Penerangan Kemendagri, Ags 17). 87,2% atau sekitar 227 juta jiwa dari jumlah penduduk Indonesia  memeluk agama Islam (BPS, Sensus Penduduk 2010). Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan adalah kumpulan dari 17 goals/tujuan global yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, juga dikenal sebagai “Transforming our World: the 2030 Agenda for Sustainable Development“. 17 goals/tujuan tersebut diantaranya termasuk bidang-bidang baru seperti perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, inovasi, konsumsi berkelanjutan, perdamaian dan keadilan, serta prioritas lainnya. Pembangunan berkelanjutan dapat juga dijabarkan sebagai pengembangan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang.

Narasumber kedua yaitu Bapak Achmad Buchori dari OJK beliau memaparkan Diperlukannya integrasi antara sektor riil (UMKM,Start up),keuangan dan religius ( Regulator Pelaku Industri Jasa Keuangan) serta sosial (Masjid,Pesantren Lembaga,Pendidikan,Dinas terkait) sehingga ketiga sektor tersebut dapat tumbuh secara bersama-sama.

Narasumber ketiga yaitu Prof.Dr.Hj,Siti Mujibatun,M.Ag memaparkan bahwa SDGs disusun untuk menciptakan kesejahteraan umat tanpa diskriminasi dan tetap menjaga alam.17 Rumusan SDGs, TPB  menurut al-Qur’an

  1. No Poverty (Pengentasan kemiskinan)(Q.S. al- Baqarah ayat 3, al- Taubah ayat 60)
  2. Zero Hunger (Tidak ada kelaparan)(QS al- Quraisy ayat 5) (QS al- ma’un ayat 2-3)
  3. Good Healt and well being (Sehat)(Q.S. al- Baqarah 222, dan sejahtera; QS. Al- Quraisy ayat 3)
  4. Quality Education (Pendidikan berkualitas)(QS al- ‘Alaq ayat 1-5), (QS al- Nahl ayat 43)
  5. Gender Equality (Keadilan Gender)(QS. Al- Nahl ayat 97), (QS. Al- Hujurat 13)
  6. Clean Water and Sanitation (Air bersih dan Sanitasi)(Q.S. al- Dukhan ayat 25-28, 51-55).
  7. Affordable and Clean Energy (Energi bersih dan terjangkau) (QS. Al- Saba’ ayat 11-13
  8. Clean Water and Sanitation (Air bersih dan Sanitasi)(Q.S. al- Dukhan ayat 25-28, 51-55).
  9. Affordable and Clean Energy (Energi bersih dan terjangkau) (QS. Al- Saba’ ayat 11-13)
  10. Decent work and Ekonomic Growth (Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (Q.S. al- A’raf ayat 96)
  11. Industry, Innovation, Infrastucture (Industri, inovasi dan Infrastruktur)(Q.S. al- Hadid ayat 25). Kami ciptakan besi yg memiliki kekuatan dahsyat dan berguna bagi manusia.
  12. Reduces Inequalities ( Berkurangnya ketimpangan)(Q.S. al- Nisa’ ayat 8-9)
  13. Sustainable Cities and Communities (Kota dan Komunitas berkelanjutan (Q.S. al- An’am ayat 6), (QS. Al- Hujurat ayat 13).
  14. Responsible Comsumption and Production ( Konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab.     كلكم راع وكلكم مسؤل عن رعيته
  15. Climate Action (Penanganan perubahan iklim)(Q.S. al- Rum ayat 48-51)
  16. Peace, Justice, and Strong Institutions  (Perdamaian, (Q.S. al- Baqarah ayat 208) Keadilan (Q.S. al- Baqarah ayat 208), (QS. Al- Hujurat ayat 9). dan institusi yang kuat/efektif (Q.S. Saba’ ayat 15), (Q.S. al-A’raf ayat 96).
  17. Partnerships for The Goals (Kerjasama  Global untuk mencapai tujuan)(Q.S. al- Hujurat ayat 13).

Strategi penguatan  terhadap implementasi ekonomi syari’ah  terutama melalui good will dari pemerintah dan wakil rakyat di DPR, Mengintensifkan kajian ilmiah berupa diskusi, sarasehan, forum2 ilmiah secara intensif  di tingkat nasional dan internasioanal,Penguatan kelembagaan forum komunikasi ekonomi  syari’ah,Mengembangkan penelitian terhadap preferensi dan prilaku konsumen terhadap lembaga-lembaga ekonomi dan keuangan syari’ah serta membangun gerakan edukasi dan sosialisasi yang dilakukan secara optimal,Mempersiapkan teknologi informasi yang memadai,Mempersiapkan Lembaga Penjamin Pembiayaan Syari’ah dengan melibatkan penguasa/pemerintah,Mendorong terbentuknya Islamic Trade Center ,Memperkuat pengawasan syari’ah dengan menyediakan SDM  terdidik dan menguasai ilmu ekonomi secara makro,Penguatan pemberdayaan filantropi Islam dengan meningkatkan efektifitas pemanfaatan  zakat dan wakaf  secara komersial produktif yang berkelanjut.

Kegiatan Seminar nasional ditutup dengan bacaan doa yang di panjatkan oleh Hasyim Sarbani,MM dan dilanjutkan dengan paralel session yaitu workshop PSAK Syariah, Presentasi papers, dan olimpiade Ekonomi Islam.