Menarik!! GenBI Komisariat UIN Walisongo gandeng Desa Kedungboto menjadi objek Desa Binaan

GenBI (Generasi Baru Indonesia) Komisariat UIN (Universitas Islam Negeri) Walisongo Semarang telah mengadakan kegiatan pembukaan Desa Binaan pada Senin, (15/01/24) yang berlokasi di Desa Kedungboto, kec. Limbangan Kab. Kendal. GenBI adalah nama untuk komunitas yang anggotanya merupakan penerima beasiswa Bank Indonesia.

Kegiatan tersebut memberikan nuansa kebersamaan dengan dihadiri oleh beberapa tokoh penting dari berbagai instansi. Diantaranya adalah Pembina Beasiswa Bank Indonesia Se-Semarang, Pembina GenBI Komisariat UIN Walisongo Semarang, Ketua GenBI Korkom (Koordinator Komisariat) Semarang, Komisariat UNNES, Komisariat IAIN Kudus, dan sejumlah warga Desa Kedungboto sendiri.

Desa binaan menjadi bagian dari program pemberdayaan masyarakat oleh GenBI dengan tujuan untuk menaikkan kualitas masyarakat serta meningkatkan ekonomi masyarakat desa tersebut. Program ini, yang didukung oleh Bank Indonesia, menjadi bagian integral dari upaya berkelanjutan. Dengan mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Desa Kedungboto untuk Mewujudkan Kemandirian melalui Masyarakat yang Kreatif dan Inovatif,” rangkaian acara dimulai dengan serangkaian upacara yang terdiri dari pembukaan, pembacaan tilawah, menyanyikan  lagu Indonesia Raya dan Mars GenBi, hingga Sambutan hangat dari berbagai pihak turut menghiasi acara.

Pertunjukan tari tradisional menjadi highlight yang memikat perhatian. Puncak acara dibuka secara simbolis oleh Bapak H. Nurrohman, S.Ag., S.Pd., MM., selaku Pembina GenBI Komisariat UIN Walisongo Semarang, dengan memukul gong sebanyak tiga kali. Momen ini bukan sekadar seremonial, melainkan simbol dari komitmen mendalam GenBI dalam menggerakkan roda pemberdayaan masyarakat desa dan menciptakan sinergi kearifan lokal dengan semangat inovasi.

Nurrohman selaku pembina GenBI menjelaskan bahwa sebuah keberuntungan bahwa GenBI memilih Desa Kedungboto sebagai Desa yang akan di berdayakan dan beliau juga berpesan kepada masyarakat setempat bahwa walaupun anak-anak GenBI merupakan mahasiswa pilihan tetapi mereka tetap anak-anak yang membutuhkan bimbingan dan arahan.

“Bapak Basri ini tentu sudah sering menerima Anak-anak untuk KKN (Kuliah Kerja Nyata) disini. Tetapi Anak-anak GenBI ini bukan seperti anak-anak KKN seperti biasa, Pak. Anak-anak GenBI ini merupakan anak-anak pilihan. Desa Kedungboto ini sangat beruntung menjadi desa yang akan diberdayakan GenBI yang langsung dinaungi oleh Bank Indonesia. Tetapi walaupun begitu anak-anak GenBI ini tetap saja masih anak-anak dimana mereka butuh bimbingan dan arahan dan bapak ibu semua,” ujarnya.

Naili Ni’mal Muna selaku ketua Divisi Sosial Lingkungan yang mana sebagai perwakilan dari ketua pelaksana yang berhalangan hadir menjelaskan filosofi dari nama desa binaan yang bernama Nawasena.

“Jadi Nawasena sendiri memiliki arti masa depan yang cerah. Jadi semua yang hadir disini harus memiliki masa depan yang cerah untuk bangsa Indonesia dan untuk diri kita sendiri,” jelasnya.

Muna juga menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya untuk segala kekurangan yang ada saat pelaksanaan pembukaan desa binaan dan berharap para tamu maupun peserta tetap dapat menikmati acara ini.

“Harapannya dengan pembukaan desa binaan ini, dengan segala kekurangan yang ada yang sudah kita minimalisir tetapi masih ada, mohon untuk di nikmati dan disyukuri dan saya berharap kedepannya acara akan berjalan lancar dan selalu menjadi pionir UIN Walisongo, “ tambahnya.

Afida&Dewi_[i]